Proses Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

  
      Menjelang abad XXI Ini masyarakat Indonesia semakin gencar dan sibuk dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. gejala semacam itu bukan saja menimpa bangsa Indonesia, tetapi seluruh bangsa-bangsa di dunia. Dengan meningkatkan sumber daya manusia, bangsa Indonesia diharapkan dapat meningkatkan hasil produksinya di berbagai bidang. Mulai dari perindustrian, pertanian, perdagangan, maupun jasa. Di bidang industri dapat meningkatkan kualitas produksinya sehingga mempunyai nilai tambah yang lebih besar. Nilai tambah itu didapat dari hasil produksinya, bukan dari sumber daya alamnya. Di bidang pertanian para petani diharapkan dapat meningkatkan hasil panennya. Hal itu dapat dicapai dengan menguasai teknik pembudidayaan, mulai dari pemilihan bibit varietas baru yang lebih unggul, tehnik penanaman, pemupukan, penggunaan insektisida sampai pada penggunaan mesin-mesin. Misalnya, traktor dan pompa air. Kenyataan membuktikan bahwa keberhasilan suatu negara bergantung pada sumber daya manusianya bukan karena sumber daya alamnya. Suatu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, tetapi tidak disertai dengan sumber daya manusia yang pintar dan handal, yang akan terjadi ialah kerusakan alam. Sumber daya alam semakin menipis dan sulit untuk diupayakan. Mereka akan kalah bersaing dengan negara yang memiliki sumber daya alam terbatas, tetapi sumber daya manusianya dapat diandalkan.
  
     Dalam menghadapi pasar bebas atau globalisasi mendatang waktu demi waktu harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk belajar, berlatih dengan sebaik-baiknya agar dapat meningkatkan kemampuan diri. Dengan demikian, mampu menghadapi tantangan yang menghadang. Persaingan di era globalisasi mendatang adalah persaingan yang sangat berat karena melibatkan bangsa-bangsa lain di dunia. Jika tidak mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, akan tergilas oleh roda globalisasi yang sarat dengan persaingan ketat. Untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain, ilmu pengetahuan, dan informasi harus dikuasai. Semua itu merupakan suatu sarana yang baku menuju suatu keberhasilan. Kelemahan yang masih sulit dihilangkan ialah rendahnya minat baca bagi masyarakat termasuk para siswa. Masih banyak di antara para siswa yang setelah lulus atau tamat dari SLTA tidak melanjutkan. Oleh karena itu, selesai pulalah kegiatan baca-membaca, dan tutup buku untuk selamanya. Padahal, kegiatan membaca bukan hanya semasa di bangku sekolah. Akan tetapi, juga berlaku untuk sepanjang umur. Mereka sebelum memperoleh pekerjaan banyak yang meyerap hiburan dan hiburan. Dengan demikian, ilmu-ilmu yang didapat dari bangku sekolah semakin terkubur dan hanya tinggal kenangan. Tanpa membawa efek yang berarti bagi dirinya yang lebih mengarah pada kesuksesan masa depan.
  
     Almarhum Bung Hatta, sewaktu pulang belajar dari luar negeri lebih banyak membawa oleh-oleh buku yang berpeti-peti ketimbang barang-barang lain seperti suvenir dan semacamnya. Hal itu dapat dijadikan contoh bahwa buku merupakan hal utama untuk memperoleh informasi sehingga juga dapat mempermudah orang untuk mengatasi segala kesulitan. Selain itu, juga dapat mendukung ketercapaian suatu cita-cita. Di negara Singapura misalnya, buku sudah banyak yang dijadikan kado di dalam undangan-undangan suatu pesta, mereka banyak yang memesan bahwa jika ada pemberian kenang-kenangan atau kado supaya diwujudkan dalam bentuk buku. Hal semacam itu belum ada di negara kita, yang ada ialah pesan. Jika ada pemberian sumbangan, mohon diwujudkan dalam bentuk uang. Oleh karena itu wajarlah jika negara Singapura dinyatakan sebagai negara yang paling siap menghadapi globalisasi. Di perpustakaan banyak buku-buku yang siap dibaca. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak perpustakaan di daerah-daerah sepi pengunjung sehingga sering ditutup. Padahal, banyak buku-buku yang bermutu yang dapat membantu menyelesaikan masalah. Banyak buku-buku tehnik yang dapat dicoba atau dipraktekkan. Baik tehnik pertanian, peternakan, perindustrian, kewiraswastaan, dan lain-lain, yang dapat membantu memulai usaha baru atau meningkatkan kualitas produksi.
  
     Persiapan menghadapi globalisasi di samping menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi semaksimal mungkin, juga harus disertai pembekalan keagamaan yang kuat. Hal itu untuk menghindari stres akibat kekecewaan dari suatu hasil yang tidak menguntungkan. Dengan iman yang kuat, orang akan tetap tegar dalam menghadapi masalah dan cobaan yang timbul. Mereka dapat memiliki kemampuan berfikir yang mendalam dan pandangan yang luas terhadap lingkungan sosial. Selain itu, dapat lebih memahami terhadap kepentingan umum atau orang banyak. Dengan iman yang kuat, orang tidak mudah tergiur ke hal-hal yang menjurus ka arah negatif. Orang juga tidak akan semena-mena terhadap lingkungan alam, tidak menebang hutan dengan serampangan untuk menebus kerugian akibat kekalahan dalam persaingan. Akan tetapi, mereka akan tetap patuh terhadap peraturan yang ada. Mampu mempertimbangkan sesuatu yang akan di lakukan dengan berpijak pada iman dan takwa, serta mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai.

Ditulis Oleh : Unknown..

Makasih sudah membaca tentang Proses Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dibuat Oleh Unknown, Kamu diperbolehkan menyebarluaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya!

:: Gandasuli Post ::

Share 'Proses Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia' On ...

at 09:22

Belum ada komentar untuk "Proses Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia"

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan Anda
Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Baik, Jelas dan sopan untuk memberikan respon atau pertanyaan yang sesuai Relevan Dengan Topik


» Gandasuli Post «