Manfaat lain dalam pembuatan waduk ialah dapat mengendalikan banjir. Selain itu dapat ditebari bibit ikan. Dapat pula membudidayakan ikan dengan cara pembuatan karamba. Dengan cara ini cukup menguntungkan. Dapat di ambil contoh pembudidayaan ikan karamba di Waduk Kedungombo, Kabupaten Grobongan. Satu Unit karamba dapat ditebari ikan nila merah atau nila hitam sebanyak 20.000 ekor. Harga 1 ekor bibit ikan nila mencapai Rp40,00. Setelah selama lebih kurang 3 bulan dapat dipanen dan dijual dengan harga setiap kilogram mencapai Rp3.000,00. Satu kilogram berisi lebih kurang 4 sampai 5 ekor. Jadi, kelipatannya mencapai lebih dari 10 kali. Dengan demikian, keuntungan yang dapat dicapai lebih dari 10 kali. Dengan demikian, keuntungan yang dapat dicapai lebih kurang Rp4.000.000,00 setiap panen. Hanya saja untuk pembuatan karamba ini modalnya cukup besar. Satu unit karamba dibutuhkan lebih kurang 8 juta rupiah. Uang itu digunakan untuk pembelian jaring, drum-drum, bambu pembuatan gubug, gladag, dan lain-lain. Hal itu masih harus ditambah lagi untuk pembelian bibit, makanan ikan, biaya tenaga penjaga lebih kurang 2.000.000,00 sampai pada waktu panen.
Petani disekitar waduk masih kekurangan modal sehingga jumlah karamba yang dimiliki warga di sekitar waduk itu masih sedikit. Padahal tempatnya masih sangat luas. Hanya sebagian kecil dari tempat itu yang sudah diberi karamba. Mereka yang telah memiliki karamba biasa didapat dari pengumpulan hasil yang diperoleh dari usaha penangkapan ikan. Kebanyakan mereka yang membuat karamba berasal dari daerah yang memiliki modal cukup. Di waduk kedungombo juga terdapat karamba milik perusahaan pengalengan ikan.
Dengan adanya bendungan atau waduk juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, air minum, dan pariwisata. Untuk membuat bendungan itu tidaklah mudah. Prosesnya cukup panjang, biayanya pun tinggi. Dalam membangun bendungan ini, masih mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Karena biaya yang diperlukan cukup besar, masih banyak wilayah yang airnya berlimpah, tetapi belum ditangani.
Petani disekitar waduk masih kekurangan modal sehingga jumlah karamba yang dimiliki warga di sekitar waduk itu masih sedikit. Padahal tempatnya masih sangat luas. Hanya sebagian kecil dari tempat itu yang sudah diberi karamba. Mereka yang telah memiliki karamba biasa didapat dari pengumpulan hasil yang diperoleh dari usaha penangkapan ikan. Kebanyakan mereka yang membuat karamba berasal dari daerah yang memiliki modal cukup. Di waduk kedungombo juga terdapat karamba milik perusahaan pengalengan ikan.
Dengan adanya bendungan atau waduk juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, air minum, dan pariwisata. Untuk membuat bendungan itu tidaklah mudah. Prosesnya cukup panjang, biayanya pun tinggi. Dalam membangun bendungan ini, masih mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Karena biaya yang diperlukan cukup besar, masih banyak wilayah yang airnya berlimpah, tetapi belum ditangani.
Ditulis Oleh : Unknown..
Makasih sudah membaca tentang Cara Budi Daya Ikan Karamba di waduk Dibuat Oleh Unknown, Kamu diperbolehkan menyebarluaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya!
|
Belum ada komentar untuk "Cara Budi Daya Ikan Karamba di waduk"
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan Anda
Silahkan berkomentar dengan Bahasa yang Baik, Jelas dan sopan untuk memberikan respon atau pertanyaan yang sesuai Relevan Dengan Topik
» Gandasuli Post «